Antusiasme Warga Kampung Cikadu #2 “Belajar Kerajinan Tangan Bersama”
B
elajar kerajinan tangan merupakan salah satu program kami untuk menciptakan ataupun menggugah generasi muda Kampung Cikadu untuk lihai dalam pembuatan Souvenir berupa kerajinan tangan. Saat kami melakukan pendekatan terhadap warga Kampung Cikadu, kami mengetahui bahwa generasi pengrajin di Kampung Cikadu mulai redup sedangkan Kampung Cikadu ini berstatus sebagai KAMPUNG WISATA, jika generasi pengrajin tidak berlanjut ke generasi selanjutnya, maka souvenir yang memang salah satu hal wajib di dalam sebuah Kampung Wisata akan hilang digerus oleh waktu. Namun apabila generasi muda dilatih sejak dini, generasi pengrajin Kampung Cikadu dapat terselamatkan dari kepunahan.
Bersama-sama dengan Pak Amir budayawan Kampung Cikadu, Pak Hata ketua Karang Taruna, serta para pengrajin Kampung Cikadu berkolaborasi untuk merealisasikan kegiatan ini. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 malam berturut-turut. Tidak disangka, antusiasme muda-mudi Kampung Cikadu pada malam pertama membludak diluar perkiraan kami. Dimalam pertama itu, kami membuka kegiatan dengan bermain game bersama disusul dengan sosialisasi mengenai kerajinan tangan Kampung Cikadu oleh para pengrajin. Malam kedua pun tiba, berbagai kendala kami temui, salah satunya adalah Balai Desa yang kami rencanakan untuk dipakai ternyata tidak bisa kami gunakan dikarenakan adanya acara lain yang mendadak. Kami pun berdiskusi dan terbesitlah gagasan untuk menggunakan Aula MTs Asy-Syifa yang dekat basecamp kami. Alhamdulilah aula dapat kami gunakan dan kegiatan kami didukung oleh MTs. Kegiatan kami mulai dengan bermain game, namun antusiasme muda-mudi malam ini menurun dikarenakan banyaknya kendala kedatangan yang mereka hadapi, namun antusiasme malam tetap terhitung diluar ekspektasi kami.
Kegiatan malam ini berbeda dengan malam sebelumnya, malam ini kami langsung mempraktekan untuk membuat kerajinan tangan dengan menggunakan bahan dasar yang mereka bawa sendiri. Kreatifitas muda-mudipun diuji dengan total waktu sekitar satu setengah jam mereka telah menghasilkan karya baru dari bahan tak terpakai yang mereka bawa sehingga menjadi lebih fungsional. Mereka terbagi menjadi beberapa kelompok, kerajinan yang mereka hasilkan antara lain asbak, kalung, signage, dll.